Sambutan Kepala Sekolah

Sambutan Kepala Sekolah

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat memiliki website sekolah. Kami berharap, website ini dapat digunakan sebagai sarana untuk mempertahankan eksistensi sekolah kami di tengah masyarakat serta menunjang peningkatan mutu pendidikan.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, baik para pengajar, staf dan karyawan di sekolah ini yang telah banyak membantu kami dalam menyelesaikan pembuatan website sekolah ini. Kami menyadari bahwa website ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan masukan atau saran yang bersifat membangun demi kebaikan dimasa yang akan datang.

Akhir kata, semoga website ini mampu mendukung sekolah kami untuk lebih maju, membantu proses pembelajaran dan memudahkan kami dalam mengelola administrasi serta keuangan (BOS) demi tercapainya sekolah yang unggul, terdepan dan berprestasi.

Visi : "Terwujudnya pranata sosial yang kuat untuk menjadi manusia yang berkualitas, berakhlaq mulia, cerdas, terampil, serta unggul dalam prestasi" Misi :
  1. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, nyaman, indah sehingga tercipta iklim belajar yang kondusif.
  2. Menumbuhkembangkan kehidupan sekolah yang berlandaskan pada ajaran agama yang dianut masing - masing.
  3. Melakukan proses belajar mengajar dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching and learning).
  4. Menumbuhkan semangat baca untuk menambah wawasan pengetahuan.
  5. Meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan teknologi dalam kegiatan pengajaran.
  6. Melaksanakan ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat dan potensi siswa.
Tujuan :
  1. Menjadi sekolah dasar unggulan dan pilihan masyarakat untuk membentuk generasi pelajar yang berkualitas, cerdas dan bertaqwa kepada Tuhan YME.
  2. Menjadi sekolah yang berstandar Nasional dengan sarana prasarana yang memadai dan sistem pendidik yang berstandar.
  3. Menghasilkan lulusan yang intelektual dan agamis serta dapat melanjutkan ke jenjang SMP favorit.
  4. Menjadikan lingkungan sekolah yang berkualitas dan nyaman sehingga berdampak positif terhadap kehidupan sekolah dan masyarakat.

Senin, 27 Februari 2012

BOS

BOS

Bantuan Operasional Sekolah merupakan bantuan pemerintah pusat kepada seluruh SD/MI dan SMP/MTs se-Indonesia, baik negeri maupunswasta. Bantuan ini diberikan kepada siswa melalui sekolah yang langsung ditrasfer ke rekening sekolah masing-masing. Bantuan tersebut diharapkan dapat mengurangi atau bahkan menghapus biaya pendidikan yang selama ini diberikan kepada masyarakat. Seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945, yang mengupayakan agar anggaran pendidikan segera mencapai 20 % dari total APBN/APBD.
 Landasan Hukum:
a.     Undang-Undang RI No.17 tahun 2003 tentang keuangan Negara(Lembaran Negara RI tahun 2003 No.47 tambahan lembaran Negara RINo.4286)
b.     Undang-Undang RI No.1 tahun 2004 tentang pembendaharaan Negara(lembaga Negara RI tahun 2004 No.47 tambahan lembaran Negara RINo.4287)
c.      Undang-Undang RI No.15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara (lembaran Negara RI tahun 2004No.66 Tambahan Negara RI No.4400)
d.     Keputusan Presiden RI No.42 tahun 2002 tentang pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Negara (lembaran Negara RI tahun 2002 No.73tambahan lembaran Negara RI No.4212) yang telah diubah dengankeputusan Presiden RI No.72 tahun 2004 (lembaran Negara RI tahun2004 No.92 tambahan lembaran Negara RI No. 4418)
e.      Keputusan Mentri keuangan No. 331/M/V/9/1968 tentang pedoman bagipegawai yang diberi tugas melakukan pemeriksaan umum kas padabendahara/pemegang Kas.
f.       Keputusan Mentri keuangan No.323/M/V/9/1968 tentang buku kasumum dan cara mengerjakannya.
g.     Undang-Undang No.17 tahun 1965 tentang pembentukan badan pemriksaan keuangan (BPK)
h.     Keputusan Mentri keuangan No.548/KMK.04/2000 pasal 4 (1a) tentangtata cara pemungutan, penyetoran dan pelaporan pajak pertambahannilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah oleh bendahara danpemerintah sebagai pemungut pajak PPN.
i.       Keputusan mentri keuangan No.547/KMK.04/2000, tentang penunjukanpendararawan pemerintah sebagai pemungut.30
j.       Undang-undang No.17 tahun 2000, pasal 21 tentang bedaraharawanwajib memngut PPh
k.     Keputusan direktur jendral pajak No.KEP-545/PJ./2000,BAB III pasal 5,tentang petunjuk pelasanaan pomohonan, penyetoran dan pelaporanpajak penghasilan pasal 21 dan pasal 26. sehubungan dengan pekerjaan,jasa kegiatan orang pribadi.
l.       Peraturan mentri keuangan No.564/KMK.03?2004 tentang penyesusaianbearnya penghasilan tidak kena pajak.
m.  Peraturan Mentri RI No.38 tahun 2003, tentang perubahan atas peraturanpemerintah No.146 tahun 2000 tentang impor dan atau penyeraha barangkena pajak tetrentu yang dibebaskan dari pengenaan pajak pertambahannilai.
n.     Peraturan pemerintah RI No.24 tahun 2000, tentang perubahan tariff beamaterai dan besarnya batas pengelolaan harga nominal yang dikenakanbea materai18
a)     Tujuan Dana BOSProgram Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bertujuan untukmemberikan bantuan kepada sekolah dalam rangka membebaskan iuransiswa, tetapi sekolah tetap dapat mempertahankan mutu pelayananpendidikan kepada masyarakat.
b)    Penerimaan dan Pengeluaran
1)    Dana BOS langsung dikirim ke Nomor rekening rutin sekolah olehlembaga penyalur kantor Pos/Bank.
2)    Pengeluaran dana berdasarkan permintaan penanggung jawab kegiatanharus diketahui leh kepala sekolah dan disetujui oleh komite sekolah.
3)    Pengambilan dana berikutnya oleh penanggung jawab kegiatan dapatdirealisasikan setelah memberikan pertanggung jawaban dana yangdiberikan sebelumnya kepada bendahara/Guru.
4)    Penerimaan dan pengeluaran dana dicatat dalam pembukuanc) Penggunaan DanaPenggunaan Dana BOS disekolah dan Madrsah harus didasarkan padakesepakatan dan keputusan bersama antara kepala sekolah/ dewan gurudengan komite sekolah/madrasah, yang harus didaftarkan sebagai salahsatu sumber penerimaan dalam RAPBS, disamping dana yang diperolehdari pemda atau sumber lain (Block Garnt, atau hasil unit produksi,sumbangan Lain, dsb) khusus untuk pesantren salafiyah, penggunaan danaBOS didasarkan pada kesepakan dan keputusan bersama antarapenanggung jawab program dengan pengasuh pondok pesantren dandisetujui oleh kasi PEKA PONTREN (Pendidikan Keagamaan danPondok Pesantren) kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota Bagisekolah keagamaan non Islam dalam penggunaan dana BOS kepalasekolah/penanggung jawab program harus meminta persetujuan dari kasi PEMBIMAS (Pembimbing Masyarakat) Departemen AgamaKabupaten/Kota.

Untuk selanjutnya komite sekolah/madrasah atau pengasuh pondokpesantern serta kasi PONTREN dan kasi PEMBIMAS dalam fungsinyasebagai lembaga yang mitra kepala sekolah berkaitan dengan pengelolaandana BOS disebut sebagai kemite sekolah.Dana Bantuan Opersional Sekolah (BOS) digunakan untuk:
1)    Biaya Formulir Pendaftaran§ Digunakan untuk membeli ATK/Bahan/Pengadan/lain- lain.§ Untuk pengadaan ATK/bahan/pengadaan Formulir/lain-laindengan nilai, sebelum ditambahkan pajak pertambahan nilai(PPN), diatas Rp 1 Juta akan dikenai pajak pertambahan Nilaisebesar 10 % dan pajak penghasilan pasal 22 (pph 22) sebear 1,5% yang harus disetorkan ke Kas Negara melalui kantor pos/Bankpemerintah setempat.§ Untuk keabsahan bukti pengeluaran yang memuat sejumlah uangagar diperhatikan ketentuan mengenai bea materai yang besarnyaberkaitan dengan nilai pembelian yang tercantum pada buktitersebut.
2)    Buku pelajaran pokok dan penunjang untuk perpustakaan§ Pengadaan buku pelajaran pokok dan buku penunjang untukperpustakaan dilakukan oleh sekolah dengan melakukan33pembandingan harga dan harus diperiksa kualitasnya, bahan yangtidak memenuhi sandart harus ditolak.§ Untuk pengadaan dengan nilai, sebelum ditambahkan pajakpertambahan nilai (PPN), diatas Rp 1 Juta akan dikenaklan pajakpertambahan nilai (PPN) sebear 10 % dan pajak penghsilan pasal22 (PPh 22) sebesar 1,5 % yang harus disetorkan ke Kas Negaramelalui kantor Pos/Bank pemerintah setempat.§ Untuk keabsahan bukti pengeluaran yang memuat sejumlah uangagar diperhatikan ketentuan mengenai bea materai yang besarnyaberkaitan dengan nilai pembelian yang tercantum pada buktitersbut.
3)    Ujian sekolah, ulangan umum bersama, dan ulangan umum harian.§ Digunakan untuk membeli ATK/bahan/pengadaan/lain- lain.§ Untuk mengadakan ATK/bahan/pengadaan soal ujian/lain-laindengan nilai, sebelum ditambahkan pajak pertambahan nilai(PPN),diatas Rp 1 Juta akan diberi pajak pertambahan nilai (PPN)sebesar 10 % dan pajak pajak penghasilan pasal 22 (PPH 22)sebesar 1,5 % yang harus diserahkan ke Kas Negara melalui kantorPos/Bank Pemerintahan setempat.§ Untuk keabasahan bukti pengeluaran yang memuat sejumlah uangagar diperhatikan ketentuan mengenai beamaterai yang besarnyaberkaitan dengan pembelian yang tercantum pada bukti tersebut.
4)     Membeli bahan-bahan habis pakai, seperti buku tulis, kapuir tulis,pensil, bahan praktikum§ Digunakan ntuk membeli bahan pendukung proses belajarmengajar.§ Untuk pengadakan bahan ini dengan nilai sebeluim ditambahkanpajak pertambahan nilai (PPN), diatas Rp 1 Juta akan dikenaipajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10 % dan pajakpenghasilan (PPH ps 22) sebesar 1,5 % yang harus disetorkan keKas Negara melalui kantor Pos/Bank pemerintah setempat.§ Untuk keabsahan bukti penegeluaran yang memuat sejumlahuang agar diperhatikan ketentuan mengenai bea materai yangbesarnya berkaitan dengan nilai pembelian yang tercantum dalam bukti tersebut.

BOS BUKU

BOS BUKU

BOS buku adalah bantuan dana yang digulirkan kepada sekolah untuk pembelian buku pelajaran. Program ini mulai digulirkan ke semua propinsi diseluruh Indonesia pada tahun 2006. Bos buku diberikan langsung ke sekolah dengan besaran setiap sekolah mendapatkan alokasi yang dihitung dari jumlahsiswa. Setiap siswa dialokasikan Rp.20.000. Sekolah yang menerima BOSbuku memiliki kewajiban untuk membeli buku teks pelajaran yangdiprioritaskan untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.Buku-buku itu diharapkan digunakan minimal dalam 5 tahun. Depdiknas bersama DPR telah sepakat mengalokasikan dana Rp 800 miliar dari APBNuntuk BOS buku tahun 2006. BOS buku teks ini diberikan kepada siswa-siswa SD dan SMP yang ada di daerah-daerah terpencil dan tertinggal dalam rangkapenuntasan wajib belajar pendidikan dasar (Wajar Dikdas) 9 tahun,penyaluran BOS buku ini sama dengan pola penyaluran dana bantuanoperasional sekolah (BOS), yaitu menggunakan pola block grant. BOS buku,katanya, diberikan untuk buku teks pelajaran saja, tidak termasuk bukupengayaan.Pihak sekolah dan komite sekolah silakan memilih buku teks pelajaranyang akan digunakan di sekolah. Buku teks pelajaran yang dipilih adalah bukuyang sudah ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
2. Sasaran program dan besar bantuanSasaran program BOS Buku pada tahun 2006 ini adalah semua SD / MI / SDLB / SMP / MTS / SMPLB / salafiyah / sekolah keagamaan non islam yang menyelenggarakan wajib belajar diknas 9 tahun, baik negeri maupunswasta di seluruh propinsi di Indonesia. Subsidi dana BOS Buku yang di terima olh sekolah di hitungberdasarkan jumlah siswa sebesar Rp 20.000,-/siswa baik untuk siswa setaraSD maupun setara SMP3. Tujuan BOS Bukua. Memberikan bantuan kepada sekolah dalam rangka pengadaan buku tekspelajaran bagi seluruh siswab. Membantu masyarakat meringankan beban biaya pendidikanc. Meningkatkan mutu pendidikan dasar di Indonesia.4. Ketentuan sekolah penerima BOS BukuSekolah penerima BOS Bukua) Semua sekolah penerima bantuan operasional sekolah (BOS) berhakmemperoleh BOS Buku. Sekolah yang bersedia menerima BOS Bukuharus menanda tangani surat perjanjian pemberian bantuan dan bersediamengikuti ketentuan yang tertuang dalam buku petunjuk pelaksaan inib) Sekolah penerima BOS juga berhak untuk menolak BOS Buku, sehingga sekolah tersebut tidak harus mengikuti ketentuan yang tertuang dalambuku petunjuk pelaksanaan ini. Keputusan atas penolakan BOS Bukuharus melalui persetujuan komite sekolahKetentuan yang harus di ikuti sekolah penerima BOS Buku1) Membeli buku teks pelajaran yang di prioritaskan untuk di gunakandalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dan di gunakan minimalselama lima tahun.
2) Buku teks pelajaran yang di beli harus buku baru (bukan buku bekas)3) Buku teks pelajaran yang sudah di beli merupakan koleksiperpustakaan sekolah dan menjadi barang inventaris sekolah, harus dipinjamkan secara Cuma-Cuma kepada siswa dan boleh di bawa pulang4) Di akhir tahun ajaran/semester, siswa harus mengembalikan buku tekspelajaran yang di pinjam agar dapat di pakai oleh adik kelasnya5) Di larang memungut biaya kepada orang tua siswa dalam rangkapembelian dan perawatan buku teks pelajaran yang sudah di biaya olehBOS Buku5. Mekanisme PelaksanaanMekanisme alokasi penerima bos bukua) Alokasi dana BOS Buku yang di terima oleh sekolah di dasarkan kepadadata jumlah siswa pada program BOS tahun 2006b) Nomor rekening sekolah yang di gunakan untuk menampung dana BOSBuku sama dengan nomor rekening yang di gunakan untuk menampungdana BOS yaitu rekening rutin sekolahc) Tim PKPS-BBM kabupaten/kota menetapkan sekolah yang bersediamenerima BOS Buku melalui surat keputusan (SK) yang di tanda tanganioleh kepala dinas pendidikan kabupaten/kota, kepala kantor departemenagama kabupaten/kota, dan dewan pendidikan kabupaten/kota dengan dilampiri daftar nama sekolah dan besar dana bantuan yang di terima. Tim PKPS-BBM kabupaten/kota juga harus membuat daftar sekolah ynagmenolak BOS Buku beserta alas an penolakannyad) Sekolah yang bersedia menerima BOS Buku harus menanda tangani suratperjanjian pemberian bantuan (SPPB).e) Tim PKPS-BBM kabupaten/kota mengirimkan SK alokasi BOS Buku ketim PKPS-BBM propinsi, lembaga penyalur dan sekolah penerima BOSBuku,zs dengan melampirkan daftar sekolahf) Dalam hal terjadi kelebihan atau kekurangan alokasi yang di sebabkanoleh data siswa, sekolah harus segera berkoordinasi dengan tim PKPSBBMkabupaten/kota dan selanjutnya tim PKPS-BBM kabupaten/kotaberkoordinasi dengan tim PKPS-BBM propinsi untuk di carikan pemecahannya

Senin, 20 Februari 2012

Kesulitan Belajar

PENGERTIAN MASALAH

            Karena masalah anak yang lamban belajar berbeda-beda, maka sulit untuk menetapkan secara akurat masalah mereka yang sebenarnya, bahkan juga belum ada data angka yang tepat dari hasil terapi bagi anak yang lamban belajar. Sebenarnya, masalah ini sangat menarik perhatian para ahli dari berbagai bidang, misalnya para pendidik, psikiater, ahli saraf, dokter anak, dokter spesialis mata dan telinga, juga ahli bahasa. Mereka setelah melihat masalah ini dari sudut pandang yang berbeda-beda, akhirnya secara umum dapat disimpulkan ada dua faktor penyebab anak mengalami kesulitan belajar, yaitu faktor penyakit dan faktor perilaku.

           Dari sudut pandang kedokteran, kelambanan anak dalam belajar dianggap berhubungan erat dengan ketidaknormalan dalam otak. Oleh sebab itu, mereka menjelaskan adanya luka pada otak, kurang darah, dan ketidaknormalan dalam saraf sebagai unsur penyebab kelambanan belajar. Dari sudut pandang ahli psikologi, mereka berusaha menyelidiki masalah dari perilaku dan kejiwaan anak yang lamban. Mereka menjelaskan adanya gangguan dalam masalah kognitif, yaitu membaca, menghitung, dan berbahasa.

PERNYATAAN MASALAH

            Departemen Pendidikan Amerika Serikat bagian anak cacat telah menjelaskan standar penentuan bagi anak yang lamban belajar dalam hal penyampaian secara lisan, pengertian secara lisan, penyampaian tertulis, teknik membaca, pengertian membaca, penghitungan matematika, serta kemampuan berpikir logis. Dengan angka IQ, dibedakanlah derajat kelambanan belajar. Bila tidak mencapai nilai standar normal, seorang anak akan dipandang mengalami kelambanan dalam belajar. Tes IQ sendiri telah digunakan secara luas sejak dulu. Meski akhir-akhir ini para ahli mulai meragukan apakah cara penilaian ini dapat dipercaya, namun pada umumnya tingkat kelambanan dalam belajar seorang anak sesuai dengan hasil tes IQ.

Dari sisi pelajaran dan pertumbuhan jasmani hambatan belajar dapat diselidiki.

1. Segi pelajaran
              Dalam segi pelajaran, hambatan bagi anak dapat dilihat dari kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Pada umumnya bila terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan belajar dengan hasil pelajaran, dapat disimpulkan anak tersebut mengalami kelambanan belajar.

2. Segi pertumbuhan fisik
              Hal ini meliputi beberapa hal: berbicara, berpikir, mengingat, dan hambatan fungsi indra. Hambatan berbicara merupakan hambatan belajar yang sering terdapat pada tingkat anak prasekolah, dan umumnya mengakibatkan anak terlambat bicara. Sedangkan masalah hambatan dalam berpikir terlihat dari anak yang mengalami kesulitan dalam membentuk konsep, mengaitkan apa yang dipikirkan, dan memecahkan masalahnya. Seorang anak yang memiliki hambatan dalam mengingat akan kesulitan mengingat apa yang telah ia lihat dan ia dengar, padahal daya ingat merupakan syarat utama untuk belajar. Anak juga tidak mampu memusatkan pikiran pada sesuatu yang harus dipilihnya, ia hanya berlari terus ke sana ke mari, dan tidak memiliki konsentrasi belajar dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan hambatan fungsi indra termasuk hambatan dalam penglihatan dan pendengaran.

PENYEBAB MASALAH

1. Faktor keturunan
           Di Swedia, Hallgren (1950) melakukan penelitian dengan objek keluarga dan menemukan rata-rata anggota keluarga tersebut mengalami kesulitan dalam membaca, menulis, dan mengeja. Kesimpulannya, hal tersebut dipengaruhi oleh faktor keturunan. Ahli lainnya, Hermann (1959), mempelajari dan membandingkan anak-anak kembar yang berasal dari satu sel telur. Ia memperoleh kesimpulan bahwa anak kembar dari satu sel itu lebih mempunyai kesamaan dalam hal kesulitan membaca daripada anak kembar dari dua sel telur.

2. Fungsi otak kurang normal
          Ada pendapat yang menyatakan bahwa anak yang lamban belajar mengalami masalah pada saraf otaknya. Pendapat ini telah menjadi perdebatan yang cukup sengit. Beberapa peneliti menganggap bahwa terdapat kesamaan ciri pada perilaku anak yang lamban belajar dengan anak yang abnormal. Hanya saja, anak yang lamban belajar memiliki adanya sedikit tanda cedera pada otak. Oleh sebab itu, para ahli tidak terlalu menganggap cedera otak sebagai penyebabnya, kecuali ahli saraf membuktikan masalah ini. Mereka menyebutnya sebagai "disfungsi otak" ketimbang "cedera otak". Sebenarnya, sangatlah sulit untuk memastikan bahwa keadaan itu disebabkan oleh cedera otak.

3. Masalah organisasi berpikir
            Anak yang lamban belajar akan mengalami kesulitan dalam menerima penjelasan tentang dunia luas. Mereka tidak mampu berpikir secara normal. Misalnya, anak yang sulit membaca akan sulit pula merasakan atau menyimpulkan apa yang dilihatnya. Para ahli berpendapat bahwa mereka perlu dilatih berulang-ulang, dengan tujuan meningkatkan daya belajarnya.

4. Kekurangan gizi
           Berdasarkan penelitian terhadap anak dan binatang, ditarik suatu kesimpulan bahwa ada kaitan yang erat antara kelambanan belajar dengan kekurangan gizi. Walau pendapat tersebut tidak seluruhnya benar, tetapi banyak bukti menyatakan bila pada awal pertumbuhan seorang anak sangat kekurangan gizi, keadaan itu akan memengaruhi perkembangan saraf utamanya, dan tentunya membawa dampak yang kurang baik dalam proses belajar.

5. Faktor lingkungan
           Pengaruh lingkungan, gangguan nalar, dan emosi, ketiganya mempunyai ciri khas yang sama, yaitu dapat mengakibatkan kesulitan belajar. Yang dimaksud dengan faktor lingkungan ialah hal-hal yang tidak menguntungkan yang dapat mengganggu perkembangan mental anak, misalnya keluarga, sekolah, masyarakat, dan lain-lain. Gangguan tersebut mungkin berupa kepedihan hati, tekanan keluarga, dan kesalahan dalam menangani anak. Meskipun faktor ini dapat memengaruhi, tetapi bukan merupakan satu-satunya faktor penyebab terjadinya hambatan. Yang pasti, faktor tersebut bisa mengganggu ingatan dan daya konsentrasinya. Dan dari pengalaman dapat dipetik pelajaran bahwa lingkungan yang tidak menguntungkan sedikit banyak bisa memengaruhi kecepatan belajar.

PENYELESAIAN MASALAH

1. Pemeliharaan sejak dini
            Bila faktor lingkungan merupakan penyebab utama mundurnya daya ingat dalam berpikir, pencegahan awalnya mungkin dengan mengubah lingkungan masyarakat dan lingkungan belajarnya. Perawatan sejak dini juga akan bermanfaat untuk pencegahan. Dalam suatu penelitian, setiap anak tinggal di dalam kamar yang berbeda dan hidup bersama dengan orang dewasa. Mereka mendapat perawatan yang khusus serta cermat dari para perawat wanita yang berpendidikan rendah. Dari hasil tes IQ terlihat adanya kemajuan. Dari sini dapat disimpulkan perawatan dini dan pemeliharaan secara khusus dapat menolong mengurangi tingkat kelambanan belajar.

2. Pengembangan secara keseluruhan
             Usahakan agar anak mau mengembangkan bakatnya sebagai upaya mengalihkan perhatiannya dari kelemahan pribadi yang telah membuat mereka kecewa dan apatis. Pengalaman dalam pelbagai hal akan membuat anak mengembangkan kemampuannya, dan pengalaman yang sukses akan membangun konsep harga diri yang sehat.

3. Lembaga pendidikan khusus atau umum
           Suatu penelitian dilakukan untuk membuktikan apakah dalam upaya untuk menolong, anak yang lamban belajar sebaiknya bergabung dalam lembaga pendidikan khusus atau lembaga pendidikan umum. Hasilnya, tidak diperoleh suatu kepastian karena adanya perbedaan pendapat. Kesimpulannya, dari segi nalar tidak ditemukan adanya peningkatan ketika anak berada di lembaga pendidikan khusus. Hasil belajarnya pun tidak lebih baik dibandingkan dengan mereka yang bergabung di lembaga pendidikan umum. Dalam hal pergaulan, mereka yang ada di lembaga pendidikan umum mungkin mengalami perasaan seperti diasingkan oleh teman-temannya, tetapi di sana mereka dapat memiliki harga diri yang lebih tinggi daripada yang mengikuti pendidikan di lembaga khusus. Bagi anak yang lamban belajar, yang terpenting bukanlah di mana mereka disekolahkan, tetapi bagaimana mereka mendapatkan pengaturan lingkungan belajar yang ideal.

4. Memberikan pelajaran tambahan
             Sekolah dapat mengatur atau menambah guru khusus untuk menolong kebutuhan belajar anak. Dapat juga dengan menyediakan program belajar melalui komputer. Dengan demikian, mereka dapat belajar tanpa tekanan dan memperoleh kemajuan yang sesuai dengan kemampuan diri sendiri. B.F. Skinner mengatakan bahwa penggunaan mesin mengajar akan sangat bermanfaat bagi mereka. Dewasa ini komputer telah menjadi alat pendidikan yang populer. Gereja atau sekolah dapat menggunakannya untuk mendidik anak yang lamban belajar.

5. Latihan indra
           Kesulitan belajar bagi anak yang lamban berhubungan erat dengan intelektualitasnya. Jadi, penting juga untuk memberikan beberapa teknik latihan indra kepada mereka.

1. Latihan indra
              Dengan latihan ini anak dilatih untuk mengenal lingkungan melalui penglihatan, pendengaran, atau perabaan. Misalnya, mengenal benda melalui perbedaan bentuk atau suara. Dengan mata tertutup anak diajak untuk mengenal bentuk, kasar, atau halus suatu benda. Semua latihan tersebut dapat mempertajam indra anak.

2. Latihan koordinasi
             Hal-hal yang termasuk dalam latihan koordinasi ialah menggunting, mewarnai, meronce, mengikat, melakukan estafet, atau gerakan lainnya. Latihan tersebut kemudian disatukan dengan gerakan dalam kehidupan sehari-hari seperti: memakai atau menanggalkan sepatu, menyikat gigi, menyisir rambut, menuang air, dan sebagainya.

3. Latihan konsentrasi
             Melalui latihan ini anak dilatih untuk memerhatikan rangsangan-rangsangan yang ada di luar, melalui permainan, nyanyian, meniru gerakan guru, bermain kartu, atau berkejar-kejaran untuk melatih konsentrasinya
.
4. Latihan keseimbangan
            Rasa keseimbangan akan menenteramkan emosi anak dan menolong melatih gerak-gerik tubuh mereka. Misalnya, belajar berbaris, menari, menaiki papan titian, senam irama, dan sebagainya.

6. Prinsip belajar
            Semua usaha yang melatih anak untuk meningkatkan daya belajarnya, sebaiknya memerhatikan prinsip dan keterampilan belajar.

1. Usahakan agar anak lebih banyak mengalami sukacita karena keberhasilannya. Hindarkan kegagalan yang berulang-ulang.
2. Dorong anak untuk mencari tahu jawaban yang benar atau salah dengan usahanya sendiri. Dengan demikian, anak dapat dipacu semangatnya untuk belajar.
3. Beri dukungan moril atas setiap perubahan sikap anak agar mereka puas. Kadang-kadang berilah hadiah kepada anak.
4. Perhatikan taraf kemajuan belajar anak, jangan sampai kurang tantangan dan terlalu banyak mengalami kegagalan.
5. Lakukan latihan secara sistematis dan bertahap sehingga mencapai kemajuan belajar.
6. Boleh memberikan pengalaman berulang yang cukup, tetapi jangan diberikan dalam jangka pendek.
7. Jangan merencanakan pelajaran yang terlampau banyak bagi murid.
8. Gunakan teknik bahasa yang melibatkan lebih banyak penggunaan indra.
9. Lingkungan belajar yang sederhana akan mengurangi rangsangan yang tidak diinginkan. Aturlah tempat duduk sedemikian rupa agar mereka tidak merasa terganggu.

7. Dukungan orang tua
             Dorongan dan bantuan orang tua erat hubungannya dengan hasil belajar anak yang lamban. Bila dalam mengulangi apa yang dipelajari di sekolah, orang tua bekerja sama dengan guru dalam memberikan metode dan pengarahan yang sama, tentu akan diperoleh hasil yang lebih baik. Bila memungkinkan, ibu boleh meminta izin untuk mengamati proses belajar mengajar di sekolah. Ikutilah seminar-seminar mengenai anak yang lamban belajar untuk menambah wawasan Anda.



Minggu, 19 Februari 2012

KELAS 6 2011/2012

DATA SISWA UNTUK BIOSISTEM
SEKOLAH DASAR NEGERI II BULUKERTO
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN KEC. BULUKERTO

No
NISN
NIS
NAMA SISWA
TEMPAT LAHIR
TANGGAL LAHIR
ALAMAT
AGAMA
KURIKUL
KELAS
1
9976110037
3363
Dedi Dwi Saputra
Wonogiri
22 September 1997
Bulurejo, Bulukerto
Islam
KTSP
6
2
9985994863
3378
Wika Lestari
Wonogiri
20 Januari 1998
Bulurejo, Bulukerto
Islam
KTSP
6
3
9996197746
3397
Noval Galih M.
Wonogiri
13 September 1999
Bulurejo, Bulukerto
Islam
KTSP
6
4
0004954263
3403
Alvio Rendra P.
Wonogiri
26 November 2000
Bulurejo, Bulukerto
Islam
KTSP
6
5
0004954261
3404
Andrian Dwi S.
Wonogiri
5 November 2000
Ploso, Purwantoro
Islam
KTSP
6
6
0004954257
3405
Alfinerdy Pratama
Wonogiri
22 Mei 2000
Bulurejo, Bulukerto
Islam
KTSP
6
7
0004944262
3406
Bambang Bayu S.
Wonogiri
11 November 2000
Geneng, Bulukerto
Islam
KTSP
6
8
0004954255
3409
Puput Andriyanto
Wonogiri
3 Januari 2001
Ploso, Purwantoro
Islam
KTSP
6
9
0004954260
3410
Rianawati
Wonogiri
28 Juli 2000
Bulurejo, Bulukerto
Islam
KTSP
6
10
9996197748
3411
Richard Irwan H.
Wonogiri
19 Oktober 1999
Bulurejo, Bulukerto
Islam
KTSP
6
11
0004954258
3412
Zifora Hellen M. A.
Wonogiri
17 Juni 2000
Bulurejo, Bulukerto
Kristen
KTSP
6